Pages

Mengenai Saya

Shasha Riezma Merliavilda | Just want my parents smiling proudly as my success. | Twitter : @ShashaRiezmam
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 29 Juni 2015

Bukan Perihal Penting

Aku pun tahu, bila kamu sudah tidak perduli denganku; begitupula aku yang berusaha untuk menolak perduli dengan kondisi hati yang aku miliki. Aku berusaha seperti kamu, yang sama- sekali tidak menoleh terhadapku, aku belajar melakukan demikian terhadap hatiku.
Kau tahu? Uh, maaf, aku tahu kamu tidak tahu dan sama-sekali tidak ingin mengetahuinya. Ternyata, aku tidak bisa belajar dengan baik perihal apa yang kamu lakukan, karena nyatanya aku seringkali sedikit kasihan terhadap hatiku yang malang; dia sering sekali berbicara tentang rindu. Namun, karena aku belajar dari kamu, yang memang tidak perduli dengan rinduku, aku bersikap acuh dengan rindu yang ia bicarakan. Aku diam saja dan berpura-pura tidak mengetahuinya, meskipun seringkali ia berkata sakit.
Dan, mungkin aku sudah keterlaluan. Bahkan, sekarang hatiku tidak mau berbicara lagi, aku tidak tahu lagi apa yang sedang ia rasakan, karena ia sudah tidak berkata apapun. Mungkin, ini bentuk protes darinya, karena berkali-kali tidak aku perdulikan.

Tentu saja ia membuatku seperti tak berhati, karena aku sudah tidak merasakan keberadaannya. Mungkin aku harus merobek perutku. apakah ia masih berada di tempatnya atau tidak, entahlah.

Aku tarik kesimpulannya saja, aku hampa-hanya merasakan satu hal saja; yaitu ya.. rasa hampa, rasa yang tidak ada rasanya. Ah sulit di jelaskan, namanya juga hampa. Selayaknya hampa ya memang penuh dengan entah.

Ya sudah lah, semoga saja hatiku cepat bersuara, namun dengan topik pembicaraan yang menggembirakan.
Dan teruntuk kamu, semoga, semoga apa aku pun tak tahu, karena aku memang sedang tidak tahu apa yang harus aku semogakan untukmu.

Read more...
separador

Minggu, 03 Mei 2015

Sederhana (?)

Bisakah kita sederhanakan saja segalanya? Sederhanakan bagaimana (?) Sesederhana awan dalam menyampaikan hujan pada bumi, sesederhana senja dalam mengindahkan langit, dan sesederhana mentari yang terus mengabadikan pijarnya. Bukankah rasa kita berada pada garis yang sama? Atau hanya aku yang terlalu mengada-ada? Ah, aku terlalu jauh dalam meminta. Aku terlalu menganggap segala yang kau lakukan sesuai dengan apa yang aku rasakan; tanpa memandang dari sisi lain yang mungkin sangat bertolak belakang. Aku terlalu menangkap lebih apa yang kau lakukan dan aku dekap erat tanpa membuka mataku akan kenyataan, aku terlalu terbuai dalam hal yang tidak nyata, selama ini. Namun, bisakah aku sangkal? Apakah dugaanku selalu salah? Apakah menjadi seseorang yang jatuh cinta adalah sebuah dosa? Uh, aku salah bicara. Jatuh cinta memang bukan dosaku; melainkan ketika aku berfikir bahwa kita 'saling' demikian.

-dengan baper yang luar biasa, karena masih sebuah 'hatI' yang ada di dekat empeduku, bukan batu.

Read more...
separador

Followers